Tari Pendet - Bali

      Pulau Bali atau yang akrab dengan sebutan pulau Dewata bali ini adalah sebuah pulau andalan bagi republik indonesia, karena pulau ini memiliki wisata alam yang sangat indah, disamping itu, bali juga memiliki kebudayaan yang unik untuk dipertunjukkan pada warga asing. Inilah penyebab utama yang membuat bali dikenal oleh seluruh insan di dunia.

      Untuk menyambut para tamu atau Touris yang datang dari luar negeri biasanya Pemerintah bali menampilkan sebuah seni tari kebudayaan yaitu tari Pendet sebagai ucapan selamat datang. Tarian sebenarnya adalah tarian keagamaan yang sakral di tempat persembahyangan masyarakat yang beragama hindu di Bali yaitu Pure. Di pure tarian ini biasanya disebut mumendet atau mendet. Mendet adalah sebuah ritual yang dilakukan pada persembahyangan kaum hindu di bali sebagai penyambutan dan selamat datang atas turunya dewa - dewi khayangan ke bumi.

      Tari pendet ini diyakini tercipta sejak tahun 1950, belum diketahui pasti siapa penemu pertamanya, akan tetapi tarian ini terus dipublikasikan dan dikembangkan oleh I Wayan Bratha sejak tahun 1961, dan dialah yang menetapkan tarian pendet ini beranggotakan 5 orang. Seiring berjalanya waktu Wayan dan kawan kawan akhirnya mengadakan Tarian pendet massal yang anggotanya tidak kurang dari 800 orang dalam rangka penyambutan Asean Games di Jakarta pada tahun 1967. Pendet terus berkembang hingga terciptalah koreografi tarian Pendet modern oleh I Wayan Rindi yang merupakan penari hebat yang dikenal luas sebagai pejuang dan penekun seni tari dengan kemampuan mengubah dan melestarikan tarian-tarian bali melalui pembelajaran kepada murid dan penerus-penerusnya.

      Tari ini mulai dihebohkan kembali di indonesia diawali dengan adanya isu yang menyatakan bahwa tarian ini akan diklaim oleh negara Malaysia, yaitu tarian ini ditampilkan pada suatu acara televisi yang dibuat oleh pihak lain, hingga akhirnya pihak tersebut meminta maaf kepada Indonesia dan Malaysia.

      Pendet merupakan tarian yang dikenal sebagai tarian yang cukup mudah untuk dipelajari, dan tidak sama seperti tarian lain yang membutuhkan keahlian khusus atau bahkan membutuhkan pelatihan intensif. tarian ini dilakukan untuk sekedar melakukan hal-hal yang jarang di lakukan di banjar-banjar.

      keunikan lainnya dari tarian pendet yaitu para penari mengenakan pakaian upacara keagamaan serta membawa sangku, kendi, cawan, semangkuk kembang yang bermacam warna untuk ditaburkan kepada penonton atau pengunjung dan tamu pada saat pertunjukan. mangkuknya biasanya berwarna silver dengan hiasan janur yang sudah dibentuk atau di anyam, serta membawa bahan sesaji lainnya.

Posting Terkait:

Sebarkan Berita :

+ Percakapan + 3 Percakapan

14 Januari 2017 pukul 10.06

Budaya yang harus tetap di lestarikan.
Sewa Mobil di Malang

12 Agustus 2022 pukul 13.33

sangat keren budaya indonesia

travel Bondowoso Malang

Anonim
31 Januari 2023 pukul 14.17

artikel yang sangat informatif keren
Travel Surabaya situbondo

Posting Komentar


Recent Posts Widget | Surga Indonesia
 
Support : Website | Seni | Budaya
Copyright © 2013. Surga Indonesia - All Rights Reserved
Hubungi Kami Admin Surga Indonesia
Didukung Oleh FIKom Universitas Borobudur